JAKARTA, OKnews.co.id – Bank Mandiri (BMRI) telah mengumumkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mereka telah menyetujui aksi korporasi berupa stock split dengan rasio 1:2.
Menurut Presiden dan Direktur Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, keputusan tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam konferensi pers yang diadakan setelah RUPST Bank Mandiri pada Selasa (14/3/2023), Darmawan menyatakan bahwa “aksi korporasi ini juga merupakan upaya Bank Mandiri dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI, sehingga dapat mencapai rentang perdagangan yang optimal untuk menarik investor dari berbagai lapisan masyarakat.”
Sementara itu, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah RUPST, sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan pada 3 Februari 2023.
“Keputusan stock split ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk meningkatkan minat investasi dan, pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di negara ini, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” tambah Darmawan.
Selain itu, RUPST juga menetapkan rasio dividen sebesar 60% dari total laba bersih konsolidasi tahun buku 2022. Total dividen yang dibagikan mencapai Rp 24,7 triliun atau setara dengan Rp 529,34 per saham.
Dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang hanya Rp 360,64 per saham, nilai dividen per saham tersebut mengalami peningkatan sebesar 46,8%. Republik Indonesia sebagai pemegang 52% saham Bank Mandiri akan menerima dividen sebesar Rp 12,84 triliun. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 46,7% dibandingkan tahun sebelumnya.